Monday, 27 February 2012

Yang Kedua


Malam tlah berganti dengan pagi, langit hitam tlah berubah menjadi langit biru nan indah. Ayam mulai mengerjakan tugasnya untuk membangunkan manusia yang tertidur lelap karena aktivitas kemarin. Jam weker pun berbunyi kencang dari kamar seorang gadis, tertapi dia tidak mendengar bunyi itu. Waktu terus berjalan dan tak akan mungkin bisa dihentikan. Sofi yang masih berbaring di tempat tidur dan berselimut di balik selimutnya yang lembut, tiba-tiba bangun.
Melihat ke arah jam weker “ahhh… udah jam setengah 7 :O, mampus”.
Dia lari, bangun dari tempat tidurnya yang empuk dan lembut, sambil berbicara “mampus gue telat”. Dia menujuke arah kamar mandi yang hanya 7 meter dari lemari bajunya.
Setelah beberapa menit dia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju SMPnya yang sudah kependekan.
“untung aja peralatan untuk mos udah di siapin *menghelanapas* , waktu malam”.
“bebek, bebek…”. Suara oxa yang memanggil sofi dari luar rumah.
“iya kak bentar.” Membereskan alat untuk mos dan melihat jendela kea rah oxa
“aduh…kebiasaan deh, ini tuh udah jam berapa!!”. Mengerutuk kea rah sofi sambil menunjuk jam tangan.
Tak lama kemudian sofi keluar dari rumahnya engan memakai pita warna-warni di rambut, kaos kaki belang, tas yang terbuat dari kantong keresek, muka penuh make up tebal abis *bayanginkayabadutajaya-_-v* dan membawa keperluan untuk mos.
“ahh, ya ampun bebek…”. Melihat dengan heran dan menahan ketawa :p *ketawaajakali-__-*.
“kenapa?, lucukan gayanya? “. Tersenyum kesal.
Masih menahan ketawa “bukan lucu lagi, tapi udah kaya orang gila yang baru keluar dari RSJ( rumah sakit juwa-_-)”. Tertawa lepas.
“ihh.. kakak udah telat nih”. Naik kemotor ninja oxa yang bewarna putih.
“yey, yang bikin telat siapa? Kaka tuh udah dari jam 06.00 tunggu di sini tau gak.” Menghidupkan motor dan mulai meninggalkan rumah sofi.
Melambaikan tangan “dada mama aku berangkat dulu ya”. Yang berda di depan rumahnya.
“ahhh tadi kakak bilang apa? Kalo emang udah tunggu dari jam 6 kenapa gak langsung panggil aku aja kak ?”.
Dengan nada bercanda “emang kakak gila kaya kamu :p , jam 6 pagi udah teriak-teriak ‘sofi bebek’ nanti di kira orang kurang kerjaan”.
“ya.. pantesan kalo di kira gila, kalo panggilnya ‘sofi bebek’ coba kalo ‘sofi cantik’ pasti orang juga suka dengernya :p “. Dengan nada meledek.
“yahhh apa lagi kalo panggil ‘sofi cantik’ pasti orang yang lagi makan tiba-tiba keselek trus gak nafsu lagi :p “.
“emang muka aku sejelek itu ya kak”. Raut wajah ceria berubah jadi sedih.
“kamu itu kurang tepat kalo di bilang ‘sofi cantik’ tapi ‘sofi cantik dan manis”. Dengan raut wajah yang serius menatap ke  arah jalan dan tersenyum. Sofi tersenyum malu dan pipinya mulai me merah.
Setelah mereka bercanda-canda dalam perjalanan, akhirnya sampai di depan gerbang sekolah GLOBAL HIGH SCHOOL dan menuju ke parkiran yang megah dan bersih. Tiba- tiba dari kejauhan suara seorang gadis yang cantik, tinggi, berambut panjang.
“oxa J.” Tersenyum
Serentak sofi dan oxa menegok ke arah gadis tersebut dan dengan cepat oxa menaruh helm di motornya dan menuju ke arah gadis tersebut. Dan dia lupa bahwa ada sofi di belakangnya. Sofi menatap mereka dengan wajah tidak berekpresi, dan sofi pun pergi meninggalakan motor oxa dan menuju ke arah lorong yang banyak kertas-kertas yang di tempekan di kaca-kaca kelas, kertas itu berisi tentang  pembagian kelas peserta MOS. Sofi membaca salah satu kertas yang berisi namanya, dia mendapat kelas bebek.
“ahh, jir mentang-mentang gue di panggil bebek sama kak oxa”. Membentuk bibirnya seperti bebek :p.
Dari kejauhan ada sepasang sejoli menghampiri sofi.
“bebek, kenalin ini clarissa mutiara”.
Seorang gadis menjabat tangan sofi
“panggil aja rissa ya J”.
“iya, aku sofianah soleiman, panggil aja sofi.” Memberi rissa eyes smilenya :p.
Tiba-tiba sofi teringat kalo dia udah telat.
“ya ampun, gue telat”. Memegang kening dengan satu tangan.
Tampa berpamitan dengan oxa dan rissa, sofi langsung lari menuju kelasnya.
Setelah berlari beberapa meter,meninggalkan oxa dan rissa. Dia sampai di depan kelas untuk peserta MOS, tak di sangka kakak senior sudah ada di dalam kelas. Dia mengetuk pintu, baru 2 kali mengetuk pintu,tampa di duga pintu kelas secara tiba-tiba terbuka.
“aduh”. Terdorong ke dalam kelas tampa sengaja tubuh sofi yang mungil tertahan oleh seorang cowo putih, tinggi, tampan *.* . tampa ragu cowo tersebut melepas pelukannya hingga sofi terjatuh ke lantai.
“apa-apaan sih lo”. Suara marah keluar dari cowo tersebut.
“ihh..loh tuh, apa-apaan!! Tiba-tiba buka pintu ? gak pelan-pelan lagi”.
“lo aja yang aneh! Ketuk pintu sambil senderan ke pintunya :p. udah telat, gomel-gomel lagi, gue itu senior lo !!!”.
“so, menurut lo gue takut sama lo!!! Cuma karna kerena lo senior gue!”. Bertolak pinggang.
“berani lo sama gue!!!”. Menunjuk sofi dengan jari telunjuknya.
Pembicaraan mereka berhenti karena salah satu peserta MOS yang lain menegur cowo tersebut.
“aduh, kak jadi gak jelasin tentang sekolah ini! Udah deh gak penting banget berantem!”. Serentak anak satu kelas menjawab “iya, kak”.
“ok..ok , kita lanjutin”. Menenangkan peserta MOS yang lain, lalu cowo tersebut menunjuk ke sofi “dan lo, sebagai hukumanya, lo berdiri di depan kelas dengan satu kaki dan pegang telinga dengan jari kelingking lo!! Plus nyanyi potong bebek angsa”.
“ahhh.. gak ada yang lebih konyol lagi ! Lo kira gue apaan, di suruh begitu?”. Memperotes cowo tersebut.
“lo adek kelas yang nyolot!! Udah deh lakuin aja”.
Tampa basa-basi cowo tersebut memperkenalkan diri ke peserta MOS dan sofi melaksanakan hukumanya setelah berdebat beberapa menit.
“oke class nama gue DIMAS PRATAMA , gue kapten basket dan salah satu anak OSIS yang sangat di butuhkan”.
Penjelasan tersebut tiba-tiba di jawab sofi.
“ihhh.. pengen banget axis sihh”. Berbicara sendiri dan menjulurkan lidahnya.
“diem lo, suka-suka gue dong!!! Mulut-mulut gue, masalah buat lo!!!”.

No comments:

Post a Comment