Sofi melihat keakrapan mereka hanya membuat ekpresi
raut wajah bete. Tiba-tiba rissa iget kalo dia membawa roti untuk rissa.
“ohhh iya, ini ada roti buat lo”. Memberi kantung
plastic berisi roti ke sofi
“wahhh, makasih ya kak ris”. Tersenyum terpaksa-_-
“ehhh ya udah deh aku pulang dulu ya!”.
Baru ingin melangkah tangannya di tahan oleh oxa “riss
biar aku anterin ya”.
“ahhh, gak usah deh. Gue bisa pulang sendiri kok, lagi
pula kan kamu harus bareng sama sofi kan ?”.
“ahhh gak usah kok, aku bisa pulang sendiri. Mending
kakak pulang aja sama kak oxa ya!”. Sofi Menahan tangis dengan member senyuman
senyuman
“gak apa-apa nih”. Menaikan satu alis untuk memastikan
sofi.
“iya kak, gak apa-apa kok”.
“ehhhh, gak-gak. Lo gak boleh pulang sendiri bebek!!!
Lo tunggu di sini nanti gue jemput lo oke ;) “.
“ya udah, aku tunggu kakak di sini”. Dengan nada
lemas.
Beberapa menit kemudian sofi tinggal seorang diri di
dalam UKS, dan dia bosan. Dia keluar untuk mencari menghilangkan bosan. Baru
dia berjalan dia melihat oxa dan rissa yang masih berada di parkiran motor.
“aduhh, mata aku perih”. Keluh rissa
.
Secara feflek oxa langsung meniup mata kiri rissa.
Posisi mereka sekarang seperti orang yang sedang berciuman :p tetapi mereka
tidak berciuman.
Sofi yang menyangka mereka berciuman, hanya bisa mengeluarkan
air mata melihat kesalah pahaman merekan. Lalu sofi berlari meninggalkan tempat
tersebut, dengan air mata yang mengalir deras di pipinya. Dia berlari menuju
kearah tangga dan tak di duga dia menuju ke arah lantai terakhir gedung
sekolah, yang tidak beratap dan berisi barang-barang yang sudah tidak digunakan
untuk keperluan sekolah. Betapa kagetnya dia sudah sampai ke tempat yang
sebelumnya dia tidak tahu, dan tempat itu begitu indah. Air mata sofi tiba-tiba
berhenti karena melihat keindahan alam yang dia lihat dari atas gedung sekolah
barunya.
“subhanawlah, apa ini wujud dari keindahan alam”.
Seakan dia lupa masalah apa yang tadi dia tangisin.
Dan dia merentangkan tangan untuk bisa menghirup udara sore yang sejuk lebih
mudah.
Berbicara dalam hati “hati gue terasa tenang banget,
berada di sini”
*glek* suara pintu lantai akhir ini terbuka, oleh
seorang cowo. Sofi secara tiba-tiba mengumpat di balik barang-barang berdebu,
seakan tidak ingin ketahuan.
No comments:
Post a Comment