Sedang berbicara dalam hati, dimas menendang kaleng
minum tepat menuju ke arah kardus-kardus kosong.
“awwww”. Kaleng tersebut kena tepat kepala sofi.
“siapa itu?”. Melihat ke seliling , mencari-cari asal
suara.
Dalam hati “mampus, deh! Aduhhh ketahuan nih”. Menutup
matanya karna takut :p.
Dimas yang mulai melangkah untuk mencari dari mana
asal suara itu berada. Selangkah demi, selangkah, dia mengendap-ngendap
supaya tidak ketahuan langkah kakinya.
Sofi yang gemetaran dari tadi, karena takut ketahuan oleh seseorang yang
menurut dia satpam. Dimas yang sekarang di belakang sofi.
“ngapain lo ?”. dengan secara tiba-tiba, sofi kaget
dan akhirnya terjatuh, tapi tangannya di raih oleh dimas untuk di selamatkan.
Mereka saling bertatapan mata, sofi yang tiba-tiba sadar.
Mendorong dimas “ihhhh, apaan sihh lo!!!”.
Dimas terjatuh ke tanah “lo tuhhh, bukanya bilang
terima kasih kek, dasar aneh!”. Mulai berdiri dan membersihkan sedikit debu di
bajunya.
“ihhhh, ngapain banget gue bilang terima kasih sama
cowo kaya lo!”. Mengalihkan wajahnya.
“lagian lo ngapain sih kesini!”.
“suka-suka gue dong, ini kan tempat umum. Masalah buat
lo!!”. Dengan nada nyolot-_-.
“tempat umum kata lo, enak aja ini tuh tempat privasi gue”.
Tertawa mendengar pembicaraan dimas “ahhh tempat
privasi, hahaha udah kaya cewe deh loh!”. Masih menertawakan dimas.
“lohhh, kenapa emang cewe aja yang punya tempat
privasi, cowo juga punya kali.”
“ya aneh aja cowo jutek plus nyeselin kaya lo butuh ketenangan
juga :p”.
No comments:
Post a Comment